Definisi
Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat sudah diselesaikan, keputusan harus dibuat (Brinckloe,1977)
situasi pengambilan keputusan yang dihadapi seseorang akan mempengaruhi keberhasilan suatu pengambilan keputusan. (Matlin ,1998)Seseorang dituntut untuk mengambil keputusan secara tepat ketika dia berada dalam situasi terdesak, seseorang juga harus menganalisa, mempertimbangkan, memprediksi serta yang terakhir mengambil keputusan itu sendiri. Dalam kondisi tersebut, reaksi setiap individu tentunya berbeda-beda tergantung kondisi individu tersebut.
Dasar Pengambilan Keputusan
- Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang
bersifat rasional berkaitan dengan daya
guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional
lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai
masyarakat yang di akui saat itu.
- Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Keputusan yang
berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan
keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu
sangat sulit.
- Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi
bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus
seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi
pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah
terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut
sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian
dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dalam hal tersebut,
pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah.
Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan
praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar
belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam
memudahkan pemecaha masalah.
- Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali
keputusan yang diambil karena wewenang (authority)
yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas
dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan yang
berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan
tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas
(otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih
permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka
akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan
berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati
permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
Jenis
Dalam manajemen keputusan dikategorikan dalam dua jenis
yaitu
- keputusan terprogram (programmed decisions)
- keputusan tak terprogram (nonprogrammed decisions).
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.(G. R. Terry)
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif. (Claude S. Goerge, Jr)
Keputusan terprogram adalah merupakan “keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau prosedur tertentu. Setiap organisasi mempunyai kebijakan tertulis atau tidak tertulis yang mempermudah pengambilan keputusan dalam situasi yang berulang-ulang dengan membatasi ataupun dengan cara meniadakan alternatif.
Sebaliknya, keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah istimewa. Jika suatu masalah jarang sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh suatu kebijakan atau sedemikian penting sehingga memerlukan perlakuan khusus, maka masalah tersebut harus ditangani dengan suatu keputusan tidak terprogram.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan menurut George .R Terry, yaitu :
a) Hal-hal yang berwujud maupun
yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan
dalam pengambilan keputusan.
b) Setiap keputusan harus dapat
dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c) Setiap keputusan jangan
berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan
kepentingan organisasi.
d) Jarang sekali pilihan yang
memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e) Pengambilan keputusan merupakan
tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f) Pengambilan keputusan yang
efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g) Diperlukan pengambilan
keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h) Setiap keputusan hendaknya
dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i) Setiap keputusan merupakan
tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
Daftar Pustaka
Salusu, J. 2004. Pengambilan
Kepts Stratejik.
Schroeger, Roger. G. 1994. Manajemenn
Operasi: Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi.
Terry, George .R. & Winardi. 1986. Asas-asas Manajemen.