Pages

Wednesday, October 23, 2013

Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar


Bahasa menurut Gorys Keraf (1997 : 1) merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang mengatakan bahwa ada alat komunikasi lain selain bahasa, misalnya penggunaan alat, simbol, dan lain sebagainya, namun hal ini banyak sekali kelemahannya.Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan menggunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Berbahasa Indonesia secara baik adalah menggunakan bahasa Indonesia sesuai konteks (pembicaraaan atau penulisan). Sedangkan berbahasa Indonesia secara benar adalah menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia.
“Loe ngerjain tugas sama siapa?”“Berapa harga ini bang?” (sambil menunjuk baran yang ditanyakan)
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang baik dan benar, jika digunakan oleh seseorang dengan orang lain yang akrab dan sebaya. Menjadi tidak baik dan jelas tidak benar jika digunakan oleh mahasiswa kepada dosennya.Contoh kalimat kedua juga merupakan kalimat yang baik, karena sesuai dengan situasi dan kondisi. Tetapi belum tentu benar. Tidak mungkin bahasa tersebut kita ganti dengan bahasa yang benar.Contoh baku: 
“Berapa harga buku ini satu buah bang?”“Harga satu buah buku ini adalah lima ribu rupiah.”
Hal ini tentulah tidak menjadi efektif karena situasi pasar yang ramai dan juga banyak pembeli yang mengantre membuat bahasa yang benar tidaklah tepat dalam situasi ini karena membutuhkan tawar menawar dalam hal tawar menawar. Berbahasa Indonesia yang baik itu jika digunakan sesuai konteks pembicaraan dan situasi. Jika digunakan untuk teman,sahabat,pacar atau orang yang sebaya dan akrab maka kalimat tersebut baik. Tetapi perlu diperhatikan, kata-kata seperti “loe” tidaklah baku karena yang baku adalah “kamu” atau “anda”.Berbahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan tata bahasa baku yang telah ditetapkan. Bahasa Indonesia yang benar diterapkan dalam bahasa tulis dan bahasa lisan yang sifanya resmi misalnya pada saat berpidato.Yang baik belum tentu benar, dan yang benar belum tentu baik. Yang baik dan benar adalah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan hanya baik saja, bukan hanya benar saja, apalagi yang tidak baik dan tidak benar.

Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Pada dasarnya bahasa memiliki fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yaitu sebagai alat untuk mengekspresikan diri, alat untuk berkomunikasi, alat untuk mengadakan integrasi, dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol social(Keraf, 1997 :3). 

Berdasarkan studi Albert Mahrabian, manusia berkomunikasi 7% dari bahasa verbal, 38% dari nada suara, & 55% dari ekspresi muka. Itu artinya kemampuan verbal hanya menyumbang sedikit dari cara manusia berkomunikasi, sisanya adalah nada dan ekspresi muka yang mendominasi komunikasi karena nada dan ekspresi muka sangat memengaruhi komunikasi kita terhadap lawan bicara, dengan nada dan ekspresi muka dan gerak tubuh yang terlatih akan mempercepat penyampaian informasi,maksud,dan keinginan kita saat berkomunikasi dengan lawan bicara.

Menurut Felicia (2001:1) dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita dengan bahasa, terutama Bahasa Indonesia, sebagai bahasa Ibu, bahasa Indonesia tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajarinya lagi.

Bahasa juga sebagai alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama . Bahasa mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. (Gorys Keraf, 1997 : 4).

Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

Bahasa Indonesia berfungsi sebagi alat komunikasi antaranggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya, komunikasi ilmiah, bisnis, kerja, social dan budaya. Untuk itu, pemakai bahasa komunikatif memerlukan pengetahuan dan keterampilan menggunakan berbagai ragam bahasa yang dapat mendukung pengembangan pengetahuan, keterampilan, pemikiran, dan sikap yang hendak dikomunikasikannya.Komunikasi lisan atau non standar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Kita akan kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur.

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Sehingga kita sering mendengarkan istilah “ Bahasa Komunikatif”.Misalnya : Kata Makro hanya dapat dipahami oleh golongan masyarakat tertentu. Besar atau luas mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat.
Sumber:
http://herwingoernia19.blogspot.com/2013/04/contoh-penggunaan-bahasa-indonesia.html

en.wikipedia.org/wiki/Albert_Mehrabian

Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia – Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Edisi Revisi, PT Grasindo, Jakarta.



t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4761/BAB1.htm‎l