Chicago, AS - Karena
dianggap akan membawa dampak buruk terhadap generasi muda bangsa, seorang
politukus di Amerika Serikat meminta para orang tua untuk tidak membeli Grand
Theft Auto (GTA) V. Game yang sudah meraup USD 1 miliar dalam 3 hari.
Ketika diluncurkan, ratusan ribu gamer rela antre demi mendapatkan kepingan game GTA V, baik itu versi Xbox 360 atau PS3. Tak heran jika ini disebut salah satu game terlaris dalam sejarah.
Namun adegan di dalamnya selalu menjadi bahan kontoversi, karena sebagian menggap bisa memberikan dampak buruk bagi pemain yang masih belia. Seperti yang dipikirkan oleh Jim Glasgow, Jaksa Negara untuk wilayah Will County, Illinois, Amerika Serikat.
"Anda bisa memutuskan untuk membunuh seseorang dengan gaya apa pun. Semua disediakan di sana. Bisa dengan menembak, menusuk, membakar korban, apa pun bisa dilakukan," kata Glasgow, usai memperlihatkan 6 menit gameplay GTA V di depan 50 orang tua murid setara SMP.
GTA V dinilai Glasgow bisa membawa dampak buruk bagi para game, terutama yang masih belia. Untuk itu ia menhimbau agar para orang tua tidak membelikan game tersebut untuk anak-anak mereka.
Sebagai 'obat' dari game-game kekerasan yang ada, pejabat AS itu mengaku sedang membuat game ringan agar para gamer sadar akan dampak buruk dari game atau pun film kekerasan yang saat ini marak beredar.
"Saat ini kekerasan adalah hiburan yang paling banyak dijual, baik itu di game atau pun serial tv. Kami sudah tak menginginkan hal itu lagi," lanjut Glasgow, seperti dikutip detikINET dari Suntimes, Minggu (20/10/2013).
Ketika diluncurkan, ratusan ribu gamer rela antre demi mendapatkan kepingan game GTA V, baik itu versi Xbox 360 atau PS3. Tak heran jika ini disebut salah satu game terlaris dalam sejarah.
Namun adegan di dalamnya selalu menjadi bahan kontoversi, karena sebagian menggap bisa memberikan dampak buruk bagi pemain yang masih belia. Seperti yang dipikirkan oleh Jim Glasgow, Jaksa Negara untuk wilayah Will County, Illinois, Amerika Serikat.
"Anda bisa memutuskan untuk membunuh seseorang dengan gaya apa pun. Semua disediakan di sana. Bisa dengan menembak, menusuk, membakar korban, apa pun bisa dilakukan," kata Glasgow, usai memperlihatkan 6 menit gameplay GTA V di depan 50 orang tua murid setara SMP.
GTA V dinilai Glasgow bisa membawa dampak buruk bagi para game, terutama yang masih belia. Untuk itu ia menhimbau agar para orang tua tidak membelikan game tersebut untuk anak-anak mereka.
Sebagai 'obat' dari game-game kekerasan yang ada, pejabat AS itu mengaku sedang membuat game ringan agar para gamer sadar akan dampak buruk dari game atau pun film kekerasan yang saat ini marak beredar.
"Saat ini kekerasan adalah hiburan yang paling banyak dijual, baik itu di game atau pun serial tv. Kami sudah tak menginginkan hal itu lagi," lanjut Glasgow, seperti dikutip detikINET dari Suntimes, Minggu (20/10/2013).
Analisa:
Seharusnya boikot ini tidak hanya
di Amerika tetapi juga harus dilakukan di Indonesia mengingat game ini
ditujukan untuk gamer usia 18 tahun keatas. Game berunsur kekerasan dan
pornografi tidak hanya game GTA (Grand Theft Auto) besutan Rockstar, masih
banyak game yang bergenre kekerasan yang
seharusnya tidak dimainkan oleh anak dibawah umur karena akan berdampak buruk
untuk kesehatan psikisnya, dalam hal ini orang tua seharusnya yang berperan
penting mengawasi anak-anaknya dalam bermain game menonton tv atau internet,
karena dunia entertainment atau hiburan tidak ada matinya. Sebelum GTA V versi
pendahulunya yang sangat laris adalah GTA San Andreas yang keluar di tahun 2006
untuk versi PS2, banyak anak dibawah umur pergi ke rental PlayStation
menghabiskan uang jajan mereka untuk menikmati Game ini, tidak hanya itu bahkan
anak-anak ini rela bolos sekolah, tentu hal ini tidaklah baik karena akan
menurunkan minat belajar dan prestasi di sekolah.
No comments:
Post a Comment