Pages

Friday, January 3, 2014

Game Sebagai Media Pembelajaran

Agustus 2013 lalu, di sela-sela International Conference on Serious Game and Social Connect 2013, penulis sempat berdiskusi dengan Prof. Scot Osterweil, Creative Director MIT’s Scheller Teacher Education Program, sebuah program di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang fokus mengembangkan game sebagai media pembelajaran.

Salah satu alasan MIT mendirikan program tersebut adalah karena keyakinan mereka akan potensi game sebagai media pembelajaran yang efektif. Prof. Osterweil memaparkan bahwa dengan desain yang tepat, game akan mampu menyediakan sebuah lingkungan yang sangat menunjang proses belajar efektif.

Alasannya sederhana, karena dalam game umumnya kita diberi kebebasan untuk bereksplorasi, untuk melakukan kesalahan, untuk memerankan berbagai identitas/melihat dari berbagai sudut pandang, serta memberikan kebebasan dalam mengatur tingkat usaha kita sendiri. Dengan kata lain, dengan design yang tepat maka game bisa menjadi sebuah media pembelajaran yang luar biasa.

Menariknya ternyata bukan hanya rekan-rekan di MIT yang telah menginisiasi riset serius untuk menjadikan game sebagai media pembelajaran, Pemerintah Singapura ternyata juga memberikan perhatian yang luar biasa untuk pengembangan game sebagai media pembelajaran. Melalui Game-Based Learning Initiative- Learning Sciences Lab National Institute of Education, Nanyang Technological University berbagai penelitian untuk pengembangan game untuk pendidikan selama beberapa tahun terakhir telah menjadi fokus dunia pendidikan di Singapura.

Game punya banyak potensi luar biasa. Namun seperti banyak hal lainnya di sekitar kita, belum banyak yang kita lakukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Jangankan melihatnya sebagai sebuah media pembelaran yang efektif - kesadaran bahwa aktivitas bermain yang sehat juga merupakan proses belajar yang penting saja masih belum sepenuhnya kita yakini.
Mimpi membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik adalah sebuah hal yang luar biasa besar, mungkin ada baiknya kita memulainya dengan belajar untuk bisa bermain lebih serius.

Analisa:

Seperti yang kita ketahui, game memiliki efek positif dan negative kepada pemakainya. Efek negative game salah satunya adalah kecanduan, untuk memerangi efek candu ini sebaiknya game dikemas secara edukatif dan tetap menarik sebagai sarana pembelajaran. Memang baik jika kita bisa terus belajar di dalam game, akan tetapi ini membuat seseorang menjadi anti social dan bisa menjadi tidak peka lingkungan sekitarnya, jika ini terjadi ini akan membentuk karakter yang buruk bagi kehidupan sosial.

No comments:

Post a Comment